er
Showing posts with label Tokoh Usaha. Show all posts
Showing posts with label Tokoh Usaha. Show all posts

Biografi Pendiri HTC Cher Wang

Thursday, October 3, 2013


Kali akan diceritakan kisah nyata kehidupan pendiri HTC, Cher Wang. Dia adalah wanita pengusaha yang dianggap sebagai wanita terkaya di Cina. Dia adalah pendiri perusahaan pembuat smartphone, HTC dan juga merupakan inovator lahirnya chipset terintegrasi VIA Technologies. Siapa sebenarnya perempuan ini? Mari simak boiografinya berikut ini.

Kisah nyata kehidupan Cher Wang dimulai dari dirinya yang merupakan seorang anak jurtawan. Perempuan yang lahir pada tanggal 14 September 1958 ini terlahir dari kalangan berada. Ayahnya merupakan seorang pengusaha. Ayahnya dikenal sebagai konglomerat Formosa Plastics Group. Tidak heran jika Cher Wang sering disebut sebagai putri taipan kaya dari Taiwan

Masa Kecil Cher Wang

Bagiamana kisah nyata kehidupan masa kecil Cher Wang? Cher Wang ternyata bukan seorang wanita yang glamor dan suka menghamburkan uang. Dia juga bukan seorang yang manja dan hidup bergaya layaknya seorang putri. Meskipun hidup di tengah kekayaan, Cher Wang hidup dengan caranya sendiri yang sederhana dan dermawan. Cher Wang kecil diajarkan oleh ayahnya untuk berbuat baik. Ia sering diajak oleh ayahnya untuk berkunjung ke rumah sakit setempat. Rumah sakit tersebut nyatanya sering mendaparkan bantuan dana dari sang ayah. Hal inilah yang kemudian sedikit mempengaruhi jalan kehidupan Cher Wang.

Cher Wang mengenyam pendidikan di luar negeri. Ia bersama saudar-saudaranya dikirim belajar di luar Taipei. Ayahnya merasa anak-anaknya temasuk Cher Wang harus merasakan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Dalam hal ini Ayahnya termasuk ketat. Ayahnya ingin Cher Wang merasakan sebuah perjuangan, Untuk itu Cher Wang dikirim ke Oakland, California untuk belajar di College Preparatory School. Setelah itu ia lanjut ke Universitas California

Karir Cher Wang

Kisah nyata kehidupan seorang Cher Wang berlanjut setelah ia lulus dan kembali ke Taiwan. Karir pertamanya dimulai pada tahuan 1982 saat ia masuk perusahaan First International Computer, perusahaan pembuat komponen komputer dan elektronik yang ada di Taiwan. Lima tahun kemudian perubahan besar terjadi dalam karir Cher Wang. Ia mendirikan perusahaan komputer pembuat chipset bernama Via Technologies. Perusahaan ini didirikan bersama suaminya, Wen Chi Chen yang kini menjadi CEO-nya. Perusahaan ini mengeluarkan chipset untuk komputer dan pernah populer pada zamannya.

Mendirikan HTC

Kisah kehidupan nyata seorang wanita pengusaha ini akan memberikan inpirasi pada setiap wanita. Hal ini karena dia tidak pernah menyerah dan selalu belajar dari ayahnya yang dikenal sebagai 'Raja Operasi Bisnis'. Setelah mendirikan Via Technology, pada tahun 1997, Cher Wang mendirikan perusahaan yang fokus pada pengembangan smartphone yaitu HTC Corporation atau High Tech Computer Corporation.

Perusahaan ini awalnya fokus pada pembuatan notebook. Namun karena ranah ini cukup ketat, akhirnya HTC berfokus pada pengembangan ponsel pintar. Ponsel pertama yang diusungnya adalah smartphone dengan sistem operasi Windows Mobile. Namun keberruntungan tidak memihak perusahaan ini. Sampai akhirnya HTC memutuskan untuk mengusung smartphone dengan sistem opersi Android. Bahkan kini HTC bisa menjadi perusahaan terkemuka karena bisa mengusung telepon bermerek Google, Nexus One. Hal inilah yang kemudian menjadi titik balik kesuksesan Cher Wang bersama perusahaan ternamanya , HTC.

Berkat mendirikan HTC, Cher Wang kini dianggap sebagai salah satu wanita yang berpengaruh. Tentu perjuangan Cher Wang memang belajar dan dipengaruhi oleh ayahnya. Namun meskipun berlatarbelakang keluarga kaya, kisah kehidupan nyata Cher Wang membuktikan bahwa perusahaannya dibangun atas kerja keras sendiri. Artinya dia tidak mengandalkan kepopuleran ayahnya. Ia berjuang mendirikan HTC bersama dukungan dari suaminya, Wen Chi Chen

Cher Wang Seorang Pemalu yang Dermawan

Kisah kehidupan nyata Cher Wang yang patut diberi contoh adalah sifat dermawannya. Dibesarkan bersama sang ayah yang juga sering membantu orang lain, membuat Cher Wang memiliki rasa simpati pada orang yang kurang beruntung. Ia juga menaruh perhatian pada pembangunan pendidikan. Contohnya adalah pada tahun 2011, saat ia menyumbangkan dana sebesar US $ 28.100.000 untuk pembangunan Guizhou Forerunner College, sebuah perguruan tinggi amal yang ada di Barat Daya China.

Selain dikenal sebagai seorang dermawan, Cher Wang juga dikenal sebagai pemalu. Dia tidak suka jadi pusat perhatian. Di perusahaannya sendiri, Wang tidak terlibat dalam tim manajemen eksekutif HTC tetapi sebagai ketua, ia tetap ikut campur untuk menentukan arah perusahaan. Kini atas usahanya, Cher Wang mendapat penghargaan diantaranya, penghargaan sebagai eksekutif muda yang layak dipantau pada tahun 2005. Ia juga dinobatkan sebagai wanita terkaya di Negeri Ginseng pada tahun 2011 oleh Majalah Forbes. Itulah kisah nyata kehidupan Cher Wang yang mungkin bisa jadi inpirasi terutama untuk kaum wanita.

Selengkapnya - Biografi Pendiri HTC Cher Wang

Biografi Pendiri Nike Bill Bowerman

Wednesday, October 2, 2013

Nike merupakan sebuah merk produk olahraga yang terkenal di dunia, Perusahaan Nike didirikan oleh dua orang yaitu Bill Bowerman dan Phill Knight. Pendiri Nike, William Jay "Bill" Bowerman dilahirkan pada tanggal 19 Februari 1911 di Portland, Oregon, Amerika Serikat dan meninggal pada tanggal 24 Desember 1999, Perkerjaannya sebelum mendirikan perusahaan Nike adalah Pelatih atletik. Ayahnya adalah mantan Gubernur Oregon Jay Bowerman, ibunya dibesarkan di Fossil. Keluarganya kembali ke fosil setelah kedua orang tuanya bercerai pada tahun 1913. Bowerman memiliki kakak dan adik Dan saudara kembarnya, Thomas, yang meninggal dalam kecelakaan lift ketika ia berusia 2 tahun. Bowerman masuk di sekolah Medford dan Seattle kemudian kembali ke Medford untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas. Ia bermain band di sekolahnya dan juga bermain untuk di tim sepak bola. Bill Bowerman pertama kali bertemu Barbara muda, wanita yang kelan akan menikah dengannya saat masih menjadi siswa sekolah yang sama di Medford.


Pada tahun 1929, Bill Bowerman kuliah di University of Oregon mengambil jurusan jurnalistik dan juga bermain sepak bola untuk Universitasnya. Ia adalah anggota dari Persaudaraan Beta Theta Pi. Setelah lulus kuliah ia kemudian mengajar biologi dan melatih sepak bola di Franklin High School di Portland pada tahun 1934. Pada tahun 1935, Bowerman pindah kembali ke Medford untuk mengajar dan menjadi pelatih sepakbola. Bowerman kemudian menikah dengan Barbara Young pada tanggal 22 Juni 1936.

Bowerman kemudian mengikuti wajib militer dan masuk di ROTC dan Army Reserve, dan kemudian bergabung dengan Angkatan Darat Amerika Serikat sebagai Letnan 2 dalam beberapa hari setelah serangan Pearl Harbor. Ia ditugaskan ke Fort Lawton di Washington dan sebelum ditugaskan ke Resimen Infanteri 86 di Camp Hale di Leadville, Colorado. Tugas Bowerman adalah menyuplai logistik bagi pasukan dan juga memelihara keledai digunakan untuk membawa pasokan di pegunungan. Pada tanggal 23 Desember 1944, divisi tiba di Naples, Italia dan segera pindah ke utara ke pegunungan Italia utara dan Selama masa tugasnya, Bowerman dipromosikan menjadi komandan Batalyon Pertama Resimen 86 dengan pangkat Mayor. Bowerman, Untuk peranannya dalam militer, Bowerman menerima empat Medali Bronze Star, dan Silver Star. Dia diberhentikan dengan hormat pada Oktober 1945.

Setelah perang selesai, Bowerman kembali ke posisinya sebagai pengajar dan pelatih di Sekolah Tinggi Medford. Putra ketiga Bowerman, Tom, lahir 20 Mei 1946. Keluarganya kemudian pindah ke Eugene, Oregon Amerika Serikat, di mana ia menjadi pelatih kepala di University of Oregon pada tanggal 1 Juli 1948. Bowerman melatih anggota tim dari Norwegia, Kanada, Australia, dan Amerika Serikat. Tim Atletik Amerika dibentuk oleh Bill Bowerman yang beranggotakan Phil Knight yang kelak akan menjadi parnernya dalam mendirikan perusahaan Nike dan Geoff Hollister pada tahun 1977.

Sebagai pelatih atletik, Bowerman tidak puas dengan sepatu buatan asli AS. Dia pun bereksperimen merancang sepatu dan menjadikan Knight sebagai kelinci percobaannya.

”Sepatu buatan AS memang murah saat itu, namun saya tidak mau kaki saya lecet-lecet setelah berlari beberapa kilometer,” tandas Knight.


Dari situlah awal mula terciptanya sepatu Nike. Bowerman sebagai pencipta sepatu dan Knight—lulusan Sekolah Bisnis Stanford—sebagai pengelola manajemen dan pemasarannya. Dengan masing-masing menyetor modal USD500, Bowerman dan Knight membentuk Blue Ribbon Sport, cikal bakal Nike, pada 1968. Desain sol sepatu mirip makanan wafel yang digunakan di sepatusepatu Nike merupakan kreativitas dari Bowerman. Dia terinspirasi istrinya saat membuat kue wafel. Bahkan, dia merancang sepatu dengan pemanggang kue wafel istrinya. Kolaborasi kedua orang tersebut membuat Nike sedikit demi sedikit terus berkembang.

Nike diambil dari nama dewi Yunani yang berarti "Kemenangan", Nike didirikan tahun 1964 ketika atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang. Mereka mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan tapi pasti meningkat secara dramatis.

Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.

Dimulai dengan produk sepatu bernama Cortez yang diproduksi pada 1972, merek Nike dengan semboyan Just Do It itu mulai dikenal di dunia atletik AS. Hingga 1979, Nike sudah mampu menguasai 50% pasar sepatu lari di AS. Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu “Air Jordan” yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan. Sepatu Air Jordan, menjadi produk fenomenal dan digandrungi di seluruh dunia.

Memang, Michael Jordan sebagai bintang iklan Nike ketika itu tengah mengalami masa-masa jaya. Diyakini, Knightlah orang yang berhasil mengikat kontrak dengan pebasket legendaris AS tersebut. Pada 1984, Michael Jordan masih seorang rookie (pemain debutan) di Chicago Bulls. Namun Knight sudah bisa melihat potensi besar Michael Jordan sebagai ikon olahraga yang berguna bagi pemasaran produk-produk Nike.

”Bagi saya, Phil Knight akan selalu diingat sebagai seorang tokoh pemasaran alat olahraga yang visioner. Dia akan selalu menjadi bagian dari Nike. Saya banyak belajar darinya mengenai industri ini dan selalu menghormati determinasi dan kreativitasnya,” papar Michael Jordan. 

Pada tanggal 24 December 1999 di Malam Natal, Bill Bowerman meninggal dalam tidurnya di rumahnya di Fossil, Oregon pada usia 88. Bill Bowerman meninggalkan perusahaan Nike sebuah perusahaan peralatan dan perlengkapan olahraga yang terkenal di Dunia. Nike menjadi salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Ronaldo dan Michael Jordan. Selain itu mereka juga memiliki perjanjian dengan berbagai tim sepak bola dunia seperti Manchester United, F.C. Barcelona, Arsenal, F.C. Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL Wolfsburg, Hertha BSC Berlin, Borussia Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atlético de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors, dan Corinthians.  

Selengkapnya - Biografi Pendiri Nike Bill Bowerman

Biografi Pendiri Wordpress Matt Mullenweg

Saturday, September 28, 2013

Matthew Charles Mullenweg dikenal dengan Matt Mullenweg (lahir di Houston, Texas, Amerika Serikat, 11 Januari 1984; umur 29 tahun) adalah pendiri sekaligus pengembang perangkat lunak Wordpress. Matt menempuh pendidikan SMA di bidang Seni Visual dan Pertunjukan. Ia pun mahir memainkan musik saksofon. Meskipun studinya bukan dibidang teknologi komputer dan programming, Matt berhasil mendirikan serta mengembangkan software yang kini sangat terkenal yakni WordPress.com, Akismet, dan bisnis Automattic-nya.

Lahir 11 Januari 1984 (umur 29)
Houston, Texas
Pekerjaan Pengusaha Muda, Automattic
Dikenal karena WordPress dan perangkat lunak lain
Situs web
http://ma.tt 




Sejarah WordPress bermula saat Matt berusia 18 tahun (tahun 2002). Ketika itu, Matt baru mulai menggunakan fasilitas blog b2cafelog. Ia menggunakan blog b2 (bbpress.org) untuk mempublikasi foto-fotonya selama perjalanan ke Washington D.C. Namun, beberapa bulan kemudian, blog bbpress tempat Matt mempublikasi fotonya berhenti dalam mengembangkan software-nya. Karena kondisi seperti itu, muncullah pemikiran kreatif dari Matt. Pada Januari 2003, Matt Mullenweg mengumumkan melalui blog-nya bahwa dia akan mengembangkan blog b2 sehingga sesuai dengan standar web saat itu.

Dengan inisiatif sendiri, Matt bersama Mike Little mulai memgembangkan coding WordPress berbasis b2. Kemudian, Mike dan Matt bersama Michel Valdrighi (mantan pengembang b2), mulai aktif mengembangkan WordPress hingga lahirlah WordPress yang Anda kenal saat ini. Pada 27 Mei 2003, WordPress versi 0.70 dirilis. Versi 0.7 ini masih mengandung struktur file yang sama dengan pendahulunya, b2cafelog.

Di usia 19 tahun (Maret 2003), Matt bersama rekannya mendirikan GMPG dengan format yang lebih kompleks dari HTML. Setahun kemudian, WordPress meluncurkan fasilitas Ping-O-Matic yang berguna untuk mengirim ping notifikasi kepada search engine blog seperti Technorati. Dan saat ini, Ping-O-Matic telah melayani lebih 1 juta ping tiap harinya.

Walau Matt merupakan mahasiswa Drop Out (DO) dari kampusnya, ia berhasil menjadi pengusaha muda yang kaya dan sukses. Pada tahun 2007, Ia pun dinobatkan sebagai 16 dari “50 Orang Terpenting di Dunia Internet” oleh PC World. Dan pada pertengahan Januari 2009, Matt berkunjung ke Indonesia dalam rangka menghadiri sekaligus menjadi tamu utama dalam acara Wordcamp Indonesia 2009 - “1st Annual Conference for Indonesian WordPress Enthusiasts”.

Selengkapnya - Biografi Pendiri Wordpress Matt Mullenweg

Biografi Penemu OS Android Andy Rubin

Friday, September 27, 2013

Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss.


Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.

Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu. Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi kar­yawan Microsoft). Ia kemudian me­nyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.

Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple. Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.

Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.

“Kami ingin membuat sebuah perangkat, kira-kira seukuran batang cokelat, dengan harga di bawah 10 dolar dan bisa digunakan untuk men-scan sebuah benda serta mendapatkan informasi soal benda itu dari Internet. Lalu, tambahkan perangkat radio dan transmiter, jadilah Sidekick,” tutur Rubin soal Sidekick.

Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.

“Seharusnya, orang-orang bukan bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Mereka harusnya bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah hal yang baru. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga,” kata Rubin.

Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple de­ngan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak me­ngandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).

Rubin meninggalkan Danger pada tahun 2004. Pada 2008, perusahaannya itu dibeli oleh Microsoft. Sang raksasa rupanya tertarik untuk memasuki bisnis ponsel dengan lebih a­gresif lagi. Nilai yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung. Menurut kabar yang beredar Microsoft membeli Danger de­ngan harga 500 juta dolar. Namun, pembelian Danger oleh Microsoft ternyata tidak membawa hasil yang berbunga-bunga. Para eksekutif yang tersisa dari Danger digabungkan oleh Microsoft ke dalam Mobile Communication Business, dari divisi Entertainment dan Devices. Kemudian, mereka diminta mengembang sebuah ponsel yang dikenal dengan sebutan Project Pink. Targetnya, ponsel ini harus bisa menjadi pesaing iPhone dan BlackBerry. Menurut ComputerWorld, Project Pink menderita penyakit klasik di sebuah per­usahaan besar. Karena proyeknya cukup bergengsi, ia diperebutkan oleh beberapa pihak. Dan lebih parahnya lagi, perkembangannya makin melenceng dari yang diinginkan. Contohnya, awalnya ponsel itu akan dikembangkan dengan basis Java namun kemudian diminta untuk menggunakan sistem operasi Microsoft.

Sayangnya, Windows Phone 7 yang seharusnya bisa digunakan untuk Project Pink, belum siap. Walhasil, saat diluncurkan, ponsel yang akhirnya bernama Microsoft Kin ini menggunakan sistem operasi Windows untuk ponsel yang “lawas”. Sambutan pasar yang dingin pun membuat Kin akhirnya harus ditutup, hanya beberapa bulan sejak diluncurkan. Nasib layanan Sidekick, yang diwarisi Microsoft dari Danger, juga tak terlalu baik. Dalam satu insiden, yang masih belum diketahui pasti apa penyebabnya, pelanggan Sidekick tiba-tiba kehilangan semua data mereka. Satu hal yang perlu diketahui, semua data pada Sidekick memang disimpan ‘di awan’ (dalam hal ini pada server yang dikelola Microsoft dan bisa diakses melalui Internet). Nah, ketika server itu mengalami gangguan, semua data pengguna Sidekick pun lenyap.

Pada awal tahun 2002, Rubin sempat memberikan sebuah kuliah di Stanford mengenai pengembangan Sidekick. Karena, meski penjualan Sidekick di pasaran tak meledak, perangkat itu dinilai cukup baik dari sisi engineering. Sebuah kebetulan bahwa Larry Page dan Sergei Brin, pendiri Google, ikut hadir dalam kuliah tersebut. Selepas kuliah, Page menemui Rubin untuk melihat Sidekick dari dekat. Rupanya, Page melihat, perangkat itu menggunakan search engine Google. “Keren,” ujar Page. Ini adalah sebuah titik tolak bagi Page untuk sebuah ide yang dalam beberapa tahun kemudian akan terwujud, sebuah ponsel Google. Kurang lebih dua tahun setelah itu, Rubin telah meninggalkan Danger dan mencoba melakukan hal-hal baru. Termasuk di antaranya mencoba memasuki bisnis kamera digital sebelum akhirnya ia mendirikan Android.

Rubin menginkubasi Android saat ia menjadi enterpreneur-in-residence bersama perusahaan modal ventura Redpoint Ventures di 2004. “Android berawal dari satu ide sederhana, sediakan platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan,” ujar Rubin. Pada Juli 2005, 22 bulan setelah Android berdiri, perusahaan itu ditelan oleh raksasa Google. Rubin pun memilih untuk bergabung dengan Google. Ketika membeli Android Inc., Google tidak menyebutkan dengan rinci berapa harga yang dibayarkan dan apa yang i­ngin dilakukannya dengan perusahaan itu. Bahkan, Google menyebut pembelian itu sebagai akuisisi terhadap sumber daya manusia dan teknologinya saja. Selain Andy Rubin, Google memang meraup banyak orang-orang brilian dari Android. Ini termasuk Andy McFadden (pengembang WebTV bersama Rubin, dan juga pengembang Moxi Digital); Richard Miner (mantan Vice President di perusahaan telekomunikasi Orange); serta Chris White (pendiri Android dan perancang tampilan serta interface WebTV).

Bersama Google, Android diberi kekuatan ekstra. Perusahaan asal Mountain View, California itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.

“Google tak bisa melakukan segalanya. dan kami tidak perlu itu. Itulah mengapa kami membentuk Open Handset Alliance dengan lebih dari 34 rekanan,” ujar Rubin.

Perangkat Android yang hadir pasaran memang bukan buatan Google. Petarung kelas berat Android termasuk Motorola, Samsung, dan HTC masing-masing melemparkan ponsel Android andalan mereka ke pasaran.

“Sekadar melemparkan peranti lunak tidaklah cukup,” Rubin menjelaskan, “Anda perlu handset yang dikembanglan untuk peranti lunak ini dan penyedia jaringan yang mau memasarkannya.”

Di AS, Motorola Droid jadi salah satu senjata Verizon Wireless melawan AT&T dengan iPhone-nya. Sedangkan Nexus One, ponsel Android Google buatan HTC, hadir tanpa “ikatan dinas” pada satu operator tertentu.

Kehadiran Android nampaknya beru­saha menggoyang dominasi pasar ponsel di AS. Di Indonesia, Android pun nampak siap jadi primadona setelah muncul de­ngan gegap gempita dalam Indonesia Celullar Show 2010.

“Saya tahu bakal ada FUD (fear, uncertainty, doubt). Namun, kami telah melihat beberapa kompetitor mengikuti apa yang kami lakukan. Jadi sepertinya, kami memang di jalan yang benar,” ujar Rubin. 

sumber 
Selengkapnya - Biografi Penemu OS Android Andy Rubin

Biografi Pendiri PANASONIC Konosuke Matsushita

Matsushita lahir dalam keluarga sederhana di desa Wasa , Jepang, pada tanggal 27 Nopember 1894. Ketika ia tumbuh menjadi dewasa, Ia adalah seorang yang cenderung penutup dan agak sakit-sakitan, sehingga menjadikkanya memiliki masa depan yang tidak jelas. Ia sepertinya ditakdirkan untuk hidup dengan penuh perjuangan. Anak bungsu dari delapan anak, Matsushita memiliki ayah yang suka pergi berjudi dan menghabiskan banyak uang. Pada usia sembilan tahun, ia bekerja di toko sepeda untuk membantu keluarga bertahan hidup.

Salah satu prinsip yang dipegang Matsushita sepanjang karirnya adalah kemauan untuk mengambil risiko. Dia melakukan itu, ketika dia keluar dari pekerjaannya di toko sepeda untuk menerima pekerjaan di Osaka Light, sebuah perusahaan utilitas listrik. Matsushita dengan cepat dipromosikan dan akhirnya menjadi seorang inspektur, pekerjaan terhormat di mana banyak pegawai yang bekerja dengan posisi tersebut hingga pensiun. Matsushita bahkan mungkin akan melakukan itu juga. Namun, selama bekerja di Osaka Light, dia berhasil membuat sebuah jenis baru dari soket lampu, yang lebi baik dari yang telah ada pada saat itu. Matsushita menunjukkan penemuan kepada bosnya, sehingga membuat bosnya terkesan.

Matsushita tidak punya uang dan tidak ada pengalaman bisnis yang nyata, tetapi dia memiliki daya kreatifitas dan keinginan yang kuat. Jadi, tahun 1917, dia memutuskan untuk memproduksi perangkat itu sendiri. Dengan bantuan istri dan tiga asisten, dengan penuh semangat Matsushita memulai usahanya. Dengan bekal pendidikan tingkat lima yang saat itu masih dibawah dari pendidikan sekolah tinggi, dan tidak memiliki pengalaman dalam pembuatan sebuah steker listrik. Tapi mereka memiliki kemauan yang besar. Dalam sebuah rumah rumah petak sempit dua kamar, mereka bekerja berjam-jam, tujuh hari dalam seminggu. Setelah beberapa bulan mereka menjadi sangat kurus karenya bekerja tanpa lelah, dengan usaha keras akhirnya mereka berhasil menyelesaikan beberapa contoh produk baru. Saat itulah perusahaan yang bernama Panasonic
berdiri.

Pedagang umumnya menolak produk baru steker listrik tersebut. Mereka berusaha mengatakan bahwa itu adalah produk yang inovatif. Dia tetap bertahan dan pantang menyerah, dan secara bertahap orang mulai membeli steker, ketika mereka melihat bahwa lebih baik dalam kualitas dan hampir 50% lebih rendah dalam harga. Matsushita terus memperluas bisnisnya dengan mengambil kontrak untuk produk yang lain, seperti pelat isolator. Pada 1922, perusahaannya memperkenalkan produk baru setiap bulan. Dia juga mengembangkan strategi bisnis yang membuatnya menonjol dari pesaingnya. 

Bullet Lamp
Dia belajar bahwa produk baru harus lebih baik 30% dan 30% lebih murah dari produk lain yang sama jenisnya. lampu sepeda, barang sangat diperlukan di Jepang. Matsushita menyadari bahwa dengan membuat produk lampu yang efisien untuk jutaan sepeda di negaranya, akan bisa menjadi sebuah produk yang populer. Jadi, ia merancang satu. Meskipun tidak langsung sukses, produknya yang bernama "bullet-lamp" akhirnya menjadi standar untuk seluruh industri. baterai Matsushita's powered lampu menjadi begitu sukses sehingga banyak orang yang membelinya untuk digunakan di rumah-rumah mereka, untuk mengganti lampu minyak tanah tradisional. Matsushita Electric sedang dalam perjalanan untuk menjadi raksasa industri.

Tahun 1923 bullet-lamp diikuti oleh produk inovatif lainya yaitu pemanas ruangan elektrik, meja pemanas elektrik, dan tipe baru termostat. Produk pertama radio Matsushita, 3 model tabung vakum, diperkenalkan pada tahun 1931. Hal ini memenangkan hadiah pertama dalam Tokyo Broadcasting Station radio contest. Penemuan lainnya menyusul, termasuk motor listrik dan kipas listrik.

Masa-masa Berat Tidak sepenuhnya perjalanan bisnis Matsushita berjalan dengan mulus. Meskipun lemari es, mesin cuci, AC, televisi berwarna, dan peralatan stereo yang akhirnya akan diproduksi, ada beberapa kendala yang menghadang. Dengan Depresi Besar pada tahun 1930-an, Matsushita melihat penjualan turun drastis. Tapi tidak seperti perusahaan lain, ia tidak memberhentikan karyawan agar perusahaan tidak merugi, karena karyawan sudah dianggapnya seperti bagian dari keluarganya. Sebaliknya, Ia menggesar posisi karyawanya yang sebelumnya menjadi buruh pabrik untuk menempati posisi penjualan. Pada saat yang sama ia memotong jadwal produksi. Namun, gudang penuh dengan barang dagangan yang tidak terjual.

Matsushita tidak akan berubah pikiran ketika manajer bersikeras bahwa perusahaan harus memecat karyawan dan menutup fasilitas agar perusahaan bisa tetap berdiri. Dia memotong setengah jam kerja, tapi tetap membayar penuh upah karyawannya. Ia juga meminta pekerja untuk membantu menjual jaminan simpanan saham. Sebagai perusahaan lain banyak yang bangkrut, namun Matsushita Electric tetap bertahan.

Perang Dunia Dua Ketika Perang Dunia Kedua membawa kehancuran untuk negaranya, itu adalah masa sulit untuk bagaimana Matsushita bersikap terhadap perang yang terjadi, tetapi perusahaan itu tidak memproduksi bahan-bahan untuk mesin perang Jepang. Ketika Jepang kalah dan Sekutu menguasai, Matsushita diperintahkan untuk menghentikan semua produksi. Sejak perusahaan memproduksi untuk membantu Jepang dalam upaya perang, Matsushita Electric diberi sanksi dengan pembatasan produksi perusahaanya. Matsushita berfikir tampaknya itu adalah akhir perusahaannya, seperti yang dialami banyak perusahaan Jepang lainnya, yang tidak pernah bisa bangkit setelah perang. Matsushita sendiri, hampir didepak dari pimpinan perusahaan yang ia buat sendiri. karyawannya mengajukan petisi kepada pemerintah militer untuk mengizinkan dia tetap memimpin.

Matsushita yakin Jenderal Douglas MacArthur dan gubernur militer lainnya bahwa perusahaannya seharusnya diizinkan untuk melanjutkan produksi. Dia berjanji bahwa Jepang akan sekali lagi menjadi kekuatan dunia, namun kali ini dengan cara damai. Dia percaya bahwa negaranya bisa memimpin dunia dalam elektronik. Gubernur militer, menyadari bahwa strategi tersebut akan membantu Jepang pulih dari kehancuran perang, perusahaan Matsushita diizinkan untuk membuka kembali. Matsushita dan tim manajemennya mulai membangun kembali. Matsushita Electric segera kembali produksi dan menghasilkan keuntungan. Semangat kerja antara karyawan sangat kuat. 

Kebangkitan Perusahaan Matsushita Electric terus berkembang, mengakuisisi perusahaan lainnya. Pada tahun 1952, ia menawarkan kepada konsumen televisi pertama hitam putih. Pada tahun 1959, Matsushita telah mendirikan tidak hanya Kyushu Matsushita Electric Company, Osaka Precision Machinery Company (kemudian berganti nama menjadi Matsushita Seiko), dan Matsushita Communication Industrial group (yang memproduksi tape recorder pertama), tetapi juga Matsushita Electric Corporation of America. Perusahaan yang membuat televisi berwarna pertama pada tahun 1960, karena produknya terus menyebar ke seluruh dunia sehingga brand terkenal yaitu "Nasional" dan "Panasonic."

Konosuke Matsushita meninggal pada usia 94 tahun, ia meninggal di Tokyo pada tanggal 27 April 1989, meninggalkan salah satu kerajaan manufaktur terbesar di Jepang. Dalam beberapa tahun terakhir perusahaan telah terlibat dengan pengembangan standar high-density optical disc dimaksudkan untuk menggantikan DVD dan kartu memori SD. Pada tanggal 19 Januari 2006 Panasonic mengumumkan bahwa, mulai pada bulan Februari, ia akan menghentikan produksi televisi analog (kemudian 30% dari total bisnis TV) untuk berkonsentrasi pada TV digital.

Pada November 3, 2008 Panasonic dan Sanyo sedang dalam pembicaraan, sehingga pada akhirnya Panasonic mengakuisisi Sanyo. merger ini selesai pada bulan September 2009, dan menghasilkan satu-perusahaan dengan pendapatan lebih dari ¥ 11.2 triliun (sekitar $ 110 miliar). Sebagai bagian dari perusahaan elektronik Jepang terbesar, merek Sanyo dan sebagian besar karyawan akan dipertahankan sebagai anak perusahaan. 

Selengkapnya - Biografi Pendiri PANASONIC Konosuke Matsushita

Biografi Pendiri HONDA Soichiro Honda

"The Power of Dream" adalah salah satu motto pertama ketika perusahaan Honda Motor di luncurkan. Perjalanan kesuksesan Honda dalam menghiasi pasaran otomotif dunia tidak di raih dengan cara yang mudah. Banyak sekali hambatan dan kegagalan-kegagalan yang menjadi rintangan dalam usahanya mendirikan perusahaan tersebut. Namun karena tekad dan kekuatan sebuah mimpi, Honda membuktikan bahwa setiap orang yang pantang menyerah akan berhasil. Mari kita lihat seberapa hebat perjalanan suksesnya. 


Bernama lengkap Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda dan Mika. Adalah anak sulung dari sembilan bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan bertempat tinggal di daerah yang terpencil yang jauh dari keramaian. Ayahnya Gihei Honda bekerja sebagai seorang tukang besi.


Ketertarikan Honda dalam dunia mesin sudah terlihat ketika dirinya masih kecil. Sebelum masuk sekolah, Honda sudah terbiasa membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Dia bahkan mampu berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati kinerja suatu mesin.

Pada usia 8 tahun, ia rela bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Ia sangat hobi mengamati mobil yang melintas di jalanan. Dan pada usia 12 tahun ia sudah menciptakan sepeda motor sederhana dengan model rem kaki.

Di masa sekolah, Honda tidak memiliki nilai yang begitu bagus. Bahkan ia suka membolos sekolah. Namun karena ketekunan dan cinta nya dalam dunia mesin membuatnya lebih suka mempelajari mesin daripada pelajaran di sekolah.

Pada usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin. Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu.

Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu. Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.

Salah satu buah kreativitasnya adalah berhasil membuat penemuan velg dengan jari-jari logam ketika berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses pertamanya.

Perjalanannya kemudian membuat honda ingin mendirikan usaha sendiri, ia pun keluar dari perusahaan pada tahun 1938. Ia membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak oleh Toyota karena menganggap kualitasnya yang belum memiliki syarat.

Kegagalan tersebut tidak membuat Honda berkecil hati, sempat jatuh sakit sampai kemudian bisa bangkit kembali menekuni pembuatan pistonnya.

Untuk menemukan solusi dalam pembuatan ring piston, Honda memutuskan untuk kuliah. Setiap pulang dari kuliah, Honda segera ke bengkel untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperolehnya. Di kampus Honda adalah salah satu siswa yang sering menentang gurunya. Honda adalah salah satu siswa yang sering mengkritik dosennya karena dianggap terlalu bertele-tele dan menitikberatkan teori daipada praktek karena Honda lebih suka praktek daripada teori. Ia siswa yang sulit di atur dan sering tidak masuk. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.

Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.

Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.

Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.

Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.

Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.

Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia.

Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya.

Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat penyakit lever.

"Banyak orang hanya melihat 1 % kesuksesan saya. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”. Kata Honda. Honda membuktikan bahwa sukses buan karena kita memiliki IQ yang jenius tapi karena kegigihan yang kita lakukan. Jangan mudah menyerah ketika mengalami kegegalan.

Kekuatan mimpi mengantarkan ia menuju kesuksesan yang luar biasa. Walaupun berasal dari keluarga sederhana, orang desa, dan berasal dari latar belakang bukan keturunan orang sukses, ia membuktikan bahwa semua orang itu bisa sukses termasuk dirinya.

Hari ini kita belajar dari kisah seorang Soichiro Honda yang dengan tekad, semangat, ketekunan, dan jiwa pantang menyerahnya mampu mengantarkan dirinya menuju sebuah sukses yang luar biasa. Kuncinya adalah berani bermimpi karena mimpilah yang akan menggerakan setiap langkah kita.

Pada tahun 1958, American Honda Company didirikan dan meluncurkan Honda C100 Super Cub pada tahun 1959. Pada tahun 1969 Honda memperkenalkan mesin SOHC segaris 4 silinder 750cc, untuk menyaingi motor-motor besar Harley Davidson yang menjadi image motor besar Amerika.


Honda mulai membuat prototipe mobil di akhir tahun 1960-an, yang ditujukan untuk pasar Jepang. Kendaraan yang diproduksi pertama kali adalah Honda T360 pada tahun 1963, sebuah truk pickup kecil dengan sebuah mesin 360cc bertenaga 30 DK yang 2 bulan kemudian diikuti dengan mobil pertamanya S500, mobil 2 pintu roadster bermesin 495cc 4 tingkat kecepatan dan bertenaga 44 DK dengan redline kecepatan putaran mesin di 9.500 rpm.

Honda mulai menapakkan kakinya di pasar Amerika pada tahun 1972 dengan mobil Civic-nya tepat sebelum krisis energi mempengaruhi perekonomian dunia. Aturan emisi gas buang di Amerika Serikat, memaksa pembuat mobil menambah pompa smog dan catalytic converter pada mesin-mesin mobil, sehingga menaikkan harga jual mobilnya. Namun, pada tahun 1975 Honda Civic CVCC (Compound Vortex Controlled Combustion) dapat lolos dari uji emisi gas buang tanpa perlu menambahkan catalytic converter pada mesinnya, dan juga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. Perusahaan-perusahaan di Amerika terlambat dalam mulai membuat mesin yang kecil, hemat bahan bakar, sehingga menaikkan penjualan Honda Civic, menaikkan reputasi Honda, dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap Honda.

Tahun 1976, Honda Accord menjadi populer di Amerika. Pada tahun 1982 Honda menjadi perusahaan manufaktur Jepang yang pertama didirikan di Amerika.

Pada tahun 1986 Honda memperkenalkan Acura, mobil mewah yang merupakan versi modifikasi dari mobil-mobil Honda dengan memberikan tenaga yang lebih besar dan lebih sporty. Model pertamanya adalah Acura Legend, dengan mesin 2.500 cc 151 DK. Hal ini mendatangkan cercaan dari produsen mobil-mobil mewah Eropa, terutama dari Mercedes-Benz.

Tahun 1987 merupakan tahun pertama Honda menerapkan teknologi keselamatan. Honda Prelude merupakan kendaraan pertama yang diengkapi dengan teknolgi 4WS (4-wheel steering). Tahun tersebut juga merupakan tahun pertama Honda melengkapi kendaraannya dengan SRS Airbag pada Honda (Acura) Legend.

Tahun 1989 Honda meluncurkan mesin mobil dengan VTEC, sistem variable valve timing yang memberikan perbaikan efisiensi bahan bakar dan performa mesinnya.

Pada tahun 1999 Honda mulai menjual Insight kendaraan kecil 2 tempat duduk dengan sumber energi hibrida, kombinasi dari mesin bensin 3 silinder 1.000 cc, dan sebuah baterai NiMH. Kombinasi tersebut dikendalikan oleh komputer dan menghasilkan mesin yang hemat bahan bakar dan emisi gas buang yang rendah. Telnologi hibrid ini menjadi salah satu pilihan pada mobil Honda Civic dan Accord.

Pada tahun 2006, Honda merencanakan untuk melengkapi VSA (Vehicle Safety Assist) dan sensor rollover pada truk ringannya, termasuk CR-V, Odysseym dan Acura MDX. Honda juga merencanakan untuk membuat mobilnya aman bagi pejalan kaki, dengan merancang kap, sudut-sudut body, dan konstruksi frame mobil yang lebih aman.

Untuk model tahun 2007, Honda merencanakan untuk meningkatkan tingkat keselamatan penumpang dengan memberikan front-side airbags, side-curtain airbags, dan rem ABS sebagai perlengkapan standar di semua mobil yang dikeluarkannya.

Selengkapnya - Biografi Pendiri HONDA Soichiro Honda

Biografi Pendiri YAMAHA Torakusu Yamaha

Thursday, September 26, 2013

Tahun 1899, Kementrian pendidikan Jepang mengirim Yamaha ke Amerika Serikat untuk belajar piano membuat dan menetapkan pemasok bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi piano di Jepang. Nippon Gakki mulai membuat piano tegak pada 1900 dan menghasilkan piano pertama pada tahun 1902, menerapkan keahlian dalam pertukangan untuk pembuatan mebel baik. Di St Louis World's Fair di tahun 1904, sebuah piano dan organ buatan yamaha menerima Penghargaan. Pada tahun 1914, ketika Perang Dunia I dibatasi penjualan harmonicas Jerman di Jepang, Yamaha memperkenalkan harmonika pertama dan mulai mengekspor harmonicas di seluruh dunia. Yamaha terus memperluas ke bidang musik. Menghadapi persaingan instrumen musik buatan Barat, Nippon Gakki membuka akustik pertama di dunia penelitian laboratorium pada tahun 1930. Pada tahun 1931, ia merancang akustik Diet baru Jepang aula. Pada 1932, ia mulai produksi pipa organ. Selama tahun 1930-an, perluasan sistem sekolah umum di Jepang menciptakan permintaan alat-alat musik Barat, dan Nippon Gakki mulai menghasilkan harga kompetitif akordion dan gitar. Ini menghasilkan gitar akustik pertama pada tahun 1942.

Selama Perang Dunia II, Nippon Gakki memproduksi baling-baling untuk pesawat-pesawat tempur, tangki bahan bakar, dan bagian sayap, dan akhirnya berhenti memproduksi alat-alat musik sama sekali. Teknologi baru yang dipelajari selama perang manufaktur Nippon Gakki diaktifkan untuk cor logam sendiri piano frame. Pada tahun 1948, dengan bisnis musik tiba-tiba meningkat ketika Jepang diamanatkan oleh Departemen Pendidikan pendidikan musik di sekolah-sekolah umum. Pada tahun 1950-an, Yamaha adalah produsen terbesar di dunia piano. Ini juga mulai memproduksi komponen audio, dan pada tahun 1955, ia menghasilkan (Hi-Fi) record player.

Setelah Perang Dunia II, presiden keempat Yamaha, Gen-ichi Kawakami (川 上 源 一, Kawakami Gen'ichi, 30 Januari 1912 25 Mei 2002), mencari cara baru untuk memanfaatkan fasilitas manufaktur perusahaan, mulai serius menyelidiki pasar luar negeri. Ia mengunjungi Amerika Serikat beberapa kali, mengingat produksi mesin jahit, suku cadang mobil, skuter, utilitas roda tiga kendaraan, atau sepeda motor. Sejak pembiayaan untuk pabrik baru langka, Nippon Gakki penelitian mulai menggunakan bahan-bahan yang baru seperti diperkuat serat gelas plastik (FRP). Pada tahun 1960, perusahaan memproduksi FRP pertama perahu layar, dan kemudian dibuat yacht, kapal patroli untuk Jepang's Maritime Safety Agency, dan kapal-kapal nelayan oceangoing. Produk FRP lain, seperti busur untuk panahan, ski, dan bak mandi segera menyusul. Penelitian untuk mengembangkan paduan logam menyebabkan peralatan produksi seperti boiler dan sistem pemanas sentral untuk industri konstruksi.

Pada 1970-an, sirkuit terpadu (IC) diganti transistor, dan karena itu tidak dapat menemukan yang cocok untuk produsen, Nippon Gakki membangun pabrik sendiri untuk membuat mereka pada tahun 1971. Hal ini memungkinkan Nippon Gakki untuk memenuhi meningkatnya permintaan cepat keyboard elektronik dan audio komponen. Pada tahun 1976, ia membuka pabrik untuk memproduksi skala besar sirkuit terpadu (LSIs) dan dikonversi seluruh produk elektronik, seperti keyboard, dari analog ke format digital. Nippon Gakki LSIs digunakan untuk menghasilkan suara profesional pertama sistem dan untuk memproduksi produk-produk baru bagi konsumen industri audio selama awal 1980-an. The DX-7 digital synthesizer, diperkenalkan pada tahun 1983, menjadi dunia laris synthesizer. Pada tahun yang sama, perusahaan mulai menjual LSIs ke produsen lain.

Perusahaan riset intensif dalam logam paduan untuk digunakan dalam piano akustik Yamaha telah memberikan pengetahuan luas pembuatan ringan. Pengetahuan ini dengan mudah diterapkan pada pembuatan frame logam dan motor suku cadang untuk sepeda motor. Kawakami dan insinyur mengunjungi pabrik-pabrik Jerman untuk belajar bagaimana membuat sepeda motor. Semboyan mereka adalah, "Jika Anda akan membuat itu, membuatnya menjadi sangat terbaik yang ada." Prototipe pertama, Yamaha YA-1, dinamai untuk menghormati pendiri Yamaha, selesai pada bulan Agustus 1954. Sepeda ini didukung oleh udara-cooled, 2-stroke, 125 cc single silinder mesin. Prototipe diletakkan melalui 10.000 km belum pernah terjadi sebelumnya ketahanan tes untuk memastikan bahwa kualitasnya adalah kelas atas.

Pada 1956, yang 175cc silinder tunggal dua-stroke model, YC1, sudah siap untuk produksi. Pada tahun 1957, produksi Yamaha mulai yang pertama 250 cc, dua-stroke kembar, yang YD1. Pada tahun 1958, Yamaha menjadi manufaktur sepeda motor Jepang pertama untuk memasuki arena perlombaan internasional, dan memenangkan 6 tempat yang mengesankan di Grand Prix Catalina ras di Amerika Serikat. Yamaha bertindak cepat selebriti ini dan mulai memasarkan sepeda motor melalui distributor independen, Cooper Motors, di California pada 1958.

Pada tahun pertama produksi (1954), dibangun 125 Yamaha YA-1 (juga disebut Akatombo, para "Red Dragonfly") sepeda motor. The YA-1 adalah pola setelah DKW RT125 Jerman (yang juga telah disalin oleh perusahaan amunisi Inggris, Birmingham Small Arms Company, sebagai BSA Bantam, dan oleh Harley-Davidson sebagai Hummer). Keberhasilan YA-1 mengakibatkan pendirian Yamaha Motor Co, Ltd pada tanggal 1 Juli 1955. Produsen sepeda motor baru diproduksi sekitar 200 unit per bulan. Pada tahun yang sama, di YA-1 memenangkan kelas 125cc di dua acara balapan terbesar di Jepang, ke-3 Mt. Pendakian Fuji Ras dan tanggal 1 Asama Highlands Race. Tahun berikutnya, di YA-1 menang lagi di kedua Terang dan sinar Ultra-kelas dari Highlands Asama Race.
2008 AutoTronics Taipei & Motorcycle taiwan Bersama Opening: Yamaha Phazer di Paviliun Fi.
2008 AutoTronics Taipei & Motorcycle taiwan Bersama Opening: Yamaha Phazer di Paviliun Fi.

Pada tahun 1963, Yamaha mengembangkan Sistem Autolube, sebuah sistem injeksi minyak terpisah selama dua-stroke mesin sepeda motor, menghilangkan ketidaknyamanan pra-pencampuran bahan bakar dan minyak. Pada tahun 1966, Toyota dan Yamaha bekerja sama untuk memproduksi edisi terbatas Toyota 2000 GT mobil sport, masih dikagumi karena kinerja dan keahlian. Pada tahun 1968, Yamaha meluncurkan Yamaha DT-1, pertama di dunia off-road sejati sepeda motor, menciptakan sebuah genre baru saat ini dikenal sebagai jalur sepeda. Yamaha telah sejak membuat jumlah luas dua dan empat-stroke scooters, on-road dan off-road sepeda motor. Yamaha XS 650, diperkenalkan pada tahun 1970, adalah seperti kesuksesan yang luar biasa itu mengakhiri monopoli Inggris vertikal kembar sepeda motor. Hari ini, Yamaha Motor Company adalah terbesar kedua di dunia produsen sepeda motor (setelah Honda). Ini juga memproduksi kendaraan semua medan (ATV), perahu, snowmobiles, motor tempel, dan perahu pribadi. Pada tahun 2000, Toyota dan Yamaha membentuk aliansi yang dibayar Toyota Yamaha Corporation 10.5 billion yen untuk yang 5 persen saham di Yamaha Motor Company sementara Yamaha Motor Yamaha dan 500.000 saham masing-masing membeli saham Toyota.

Pada tahun 1960, Yamaha Corporation of America (YCA), kemudian Yamaha International Corporation, didirikan untuk memasarkan baris penuh alat musik dan audio / visual di Amerika Serikat. YCA adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya dari Yamaha Corporation, Jepang, dan merupakan yang terbesar dari semua perusahaan anak perusahaan global. Sebuah anak perusahaan dari YCA, Yamaha Commercial Audio Systems (YCAS), didirikan pada tahun 2006, menawarkan garis tumbuh komersial produk-produk audio untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada, dan mendistribusikan produk speaker Nexo. Pada Oktober 1987, pada 100 tahun, Yamaha mengubah nama resmi kepada The Yamaha Corporation. Pada tahun 1989, Yamaha dikapalkan pertama di dunia perekam CD. Pada tahun 1988, Yamaha dibeli Rangkaian Sequential dan 1.989-1.993, membeli saham yang signifikan (51 persen) dari pesaing Korg. Ini juga diperoleh Audio Software produsen jerman Steinberg pada tahun 2004, dari Pinnacle.

Setelah periode kesulitan keuangan selama tahun 1980-an, presiden kedelapan, Seisuke Ueshima, mulai reorganisasi perusahaan pada tahun 1992. Untuk pasar yang sudah hampir jenuh, Yamaha difokuskan pada produk high-end, seperti seri Disklavier piano, dengan built-in komputer untuk merekam dan memutar ulang pertunjukan, yang bisa ritel lebih dari $ 30.000 dan membawa keuntungan yang lebih tinggi. Ueshima mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk-produk baru. Pada tahun 1993, Yamaha berhasil meluncurkan seri Silent Piano, piano yang baik dapat dimainkan seperti piano akustik biasa, atau dengan suara mereka terdengar dan hanya terdengar ke pianis melalui headphone. Hal ini diikuti oleh Trumpet Diam pada tahun 1995, Diam Drum pada tahun 1996, Biola Diam pada tahun 1997, dan Cello Diam pada tahun 1998. The VP1 virtual VL1 akustik dan synthesizer, bukan perpustakaan menyimpan suara yang akan diputar ulang, menggunakan model komputer dari instrumen sendiri untuk produser yang lebih luas lebih autentik berbagai suara.

Pada bulan Juli 2007, Yamaha dibeli pemegang saham minoritas dari keluarga Kemble Yamaha-Kemble Musik (UK) Ltd, Inggris Yamaha impor dan alat musik dan penjualan peralatan audio profesional lengan, dan berganti nama menjadi perusahaan Yamaha Music UK Ltd. Kemble & Co Ltd, Inggris penjualan dan manufaktur piano lengan, adalah tidak terpengaruh. Pada tanggal 20 Desember 2007, Yamaha membuat kesepakatan dengan Bank Austria BAWAG PSK Grup BAWAG untuk membeli semua saham Bösendorfer, dimaksudkan untuk mengambil tempat di awal 2008. Yamaha bermaksud untuk melanjutkan manufaktur di fasilitas Bösendorfer di Austria. Yamaha akuisisi Bösendorfer diumumkan setelah NAMM Show di Los Angeles, pada Januari, 2008. Pada tanggal 1 Februari 2008, Bösendorfer Klavierfabrik GmbH mulai beroperasi sebagai anak perusahaan dari Yamaha Corporation. Yamaha telah menjadi produsen terbesar di dunia alat musik (termasuk "diam" piano, drum, gitar, biola, violas dan celli), serta produsen terkemuka semikonduktor, audio / visual, produk-produk terkait komputer, barang olahraga, rumah tangga dan perabotan, khusus logam, peralatan mesin, dan robot industri. Yamaha memiliki banyak anak perusahaan dan afiliasinya di pasar luar negeri di samping sejumlah perusahaan terkait di Jepang.

Yamaha memiliki dan mengoperasikan beberapa fasilitas resor yang unik di Jepang yang menyediakan pelanggan dengan kesempatan untuk menikmati waktu luang dan kegiatan budaya yang melibatkan produk-produk Yamaha, termasuk golf, motor sport dan musik.

Perusahaan lain dalam grup Yamaha meliputi:

* Yamaha Motor Company
* Yamaha Baik Technologies Co, Ltd
* Livingtec Yamaha Corporation
* Metanix Yamaha Corporation
* Yamaha Pro Audio

Selengkapnya - Biografi Pendiri YAMAHA Torakusu Yamaha

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...